Tempat Wisata Terbaru Segera Hadir, Wisatawan Bisa Melihat Kota Palembang dari Menara Jembatan Ampera
PALEMBANG,– Tempat wisata baru segera hadir di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Menara Jembatan Ampera, akan dibuka untuk wisatawan.
Wisatawan yang datang ke Kota Palembang, dapat melihat Kota Palembang dari ketinggian.
Lift yang berfungsi mengangkut ke menara menara Jembatan Ampera sudah dipasang.
Untuk saat ini, baru menara yang dibagian ilir dipasang lift. Selesai dikerjakan pada Desember 2022 dengan menghabiskan dana sebesar Rp27 miliar, termasuk pemeliharaan jembatan.
Sukses memasang lift di tower bagian hilir, pemasangan lift akan dilanjutkan tower yang berada disisi ulu. Rencananya, akan dikerjakan tahun 2023 ini juga.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumatera Selatan yang akan melanjutkan pemasangan lift tersebut.
Bahkan Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan Ryandra Narlan mengatakan, saat ini masih dalam tahap pembahasan
Termasuk mengenai anggaran, kata Ryandra Narlan, masih menunggu konfirmasi dari pusat. Pihaknya hanya mengerjakan dan melakukan pengawasan serta perawatan jembatan.
Tampak pemandangan Kota Palembang dari atas menara Jembatan Ampera, Palembang. -Edy Handoko-
Ryandra juga menegaskan lift tersebut direncanakan untuk mengangkut wisatawan ke puncak menara Jembatan Ampera.
Pemanfaatan menara Jembatan Ampera sebagai tempat wisata baru di Kota Palembang, sudah mendapat dukungan dari Komisi v DPR RI.
Anggota Komisi V DPR RI, H Ishak Mekki, yang juga mantan wakil gubernur Sumsel, mendukung pemasangan lift di tower Jembatan Ampera, Palembang sebagai tempat wisata baru.
Menurut Ishak Mekki, pemasangan lift di Jembatan Ampera termasuk melestarikan cagar budaya.
Dengan pemasangan lift, pengunjung khususnya masyarakat Kota Palembang dapat menyaksikan keindahan alam dari atas tower Jembatan Ampera.
Jembatan Ampera yang panjangnya 1.117 meter dengan lebar 22 meter, dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan di tahun 1965.
Setelah diresmikan pada 1965, Jembatan Ampera menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara pada masa itu.
Bagian tengah Jembatan Ampera bisa diangkat, supaya kapal-kapal besar dapat melintas.
Namun, sangat disayangkan pada tahun 1970, bagian tengah jembatan yang bisa naik turun disetop karena dianggap mengganggu lalu lintas kendaraan diatas.
Selajutnya, mungkin karena dianggap tidak berguna bandul pemberatnya dibongkar.
Pembangunan jembatan ini disebut menggunakan tenaga ahli dari negara Jepang. Prosesnya memakan waktu tiga tahun dan diresmikan pada 10 November 1965 oleh Gubernur Sumsel Brigjen Abujazid Bustomi.
Sempat diberi nama Jembatan Sukarno untuk mengingatkan rakyat Sumsel atas jasa presiden pertama itu.
Pada tahun 1966 terjadi pergolakan gerakan anti-Soekarno, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) hingga sekarang